Menurut mitos, katanya penampilan luar seseorang tu juga mewakili kepribadian, pola pikir, tingkah laku dan kebiasaanya...?!
Zaman sekarang jawabannya bisa iya bisa enggak sih... namanya juga era 'packaging', siapa aja yang bisa 'membungkus' produknya bahkan dirinya sendiri dengan 'cantik' dijamin akan mendapat tempat khusus di komunitas dengan sedikit mengabaikan 'kualitas sebenarnya' dari suatu produk ato kepribadian seseorang.
Agak gak fair benernya, tapi emang begitulah realita dunia dengan 'bawaan oroknya' yg lebih mementingkan 'apa yg terlihat'.
Yawdalah, daripada mikirin sifat bawaan dunia, mending mikirin cara mensiasatinya.
Balik ke permasalahan, ternyata, setelah tanpa sengaja melakukan pengamatan dari pintu ke pintu di lapangan, penampilan luar/etalase sebuah toko tu memiliki korelasi langsung dengan pola pikir dan kebiasaan orang dibelakangnya. Secara sekilas mungkin ada beberapa indikator untuk menebak karakter seorang pemilik ato pengelola toko.
Indikator pertama : jenis layanan
Bisa dibagi jadi dua besar, penjualan item produk yg benernya masih bisa dibagi lagi berdasarkan jenis item, misal : apotek, toko atk, toko makeup, toko sparepart, toko barang kebutuhan pokok, merchandize, dll.
Bisa jadi karakter menonjol dari pemilik/pengelola toko kelompok ini adalah mengutamakan penampilan, lebih suka kerapian, keindahan, sangat memperhatikan kenyamanan area kerja/toko, gak suka berkotor kotor dan gak terlalu peduli dengan hal-hal berbau teknis.
Kelompok berikutnya adalah toko yang menawarkan jasa, misal : toko laundry, ekspedisi, service elektronik, service hp, guitar custom, studio rekaman, dll. kelompok kedua adalah tipikal 'problem solver', pemecah masalah, gak terlalu peduli dengan penampilan, selalu tertarik dengan hal-hal teknis, gmana cara produk dibuat dan gmana me-rekondisi/memperbaikinya.
Indikator kedua : etalase
Kelompok pertama akan menata tampilan depan tokonya dengan berbagai hiasan dan permainan corak warna yang menarik, pencahayaan cukup, rak rapi, cenderung menata item produknya berdasarkan nama, ukuran dan warna barang, semua ditata agar 'enak' dilihat.
Agak gak fair benernya, tapi emang begitulah realita dunia dengan 'bawaan oroknya' yg lebih mementingkan 'apa yg terlihat'.
Yawdalah, daripada mikirin sifat bawaan dunia, mending mikirin cara mensiasatinya.
Balik ke permasalahan, ternyata, setelah tanpa sengaja melakukan pengamatan dari pintu ke pintu di lapangan, penampilan luar/etalase sebuah toko tu memiliki korelasi langsung dengan pola pikir dan kebiasaan orang dibelakangnya. Secara sekilas mungkin ada beberapa indikator untuk menebak karakter seorang pemilik ato pengelola toko.
Indikator pertama : jenis layanan
Bisa dibagi jadi dua besar, penjualan item produk yg benernya masih bisa dibagi lagi berdasarkan jenis item, misal : apotek, toko atk, toko makeup, toko sparepart, toko barang kebutuhan pokok, merchandize, dll.
Bisa jadi karakter menonjol dari pemilik/pengelola toko kelompok ini adalah mengutamakan penampilan, lebih suka kerapian, keindahan, sangat memperhatikan kenyamanan area kerja/toko, gak suka berkotor kotor dan gak terlalu peduli dengan hal-hal berbau teknis.
Kelompok berikutnya adalah toko yang menawarkan jasa, misal : toko laundry, ekspedisi, service elektronik, service hp, guitar custom, studio rekaman, dll. kelompok kedua adalah tipikal 'problem solver', pemecah masalah, gak terlalu peduli dengan penampilan, selalu tertarik dengan hal-hal teknis, gmana cara produk dibuat dan gmana me-rekondisi/memperbaikinya.
Indikator kedua : etalase
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHWGD7gtaU-RXZ_PYVJLS0M1D-gBuyCqMvNWoApeTj8-sKmEFpnyIxowSc4ZK-A-d-Aa01z8G11WeFwcaOD2B_aTu2M-Mxudfe8oF7-bcBBfV-KZlPOLhNhrtie1K2scq7r77cJQVlA3Ac/s1600/rack2.jpg)
Kelompok kedua akan menata barang dan peralatannya berdasarkan fungsionalnya, karena pas kerja mreka pingin semua item dan tools-nya berada 'disekitar' sehingga mudah diakses tanpa ribet ngambil di rak-rak rapi tapi jauh dari jangkauan.
Owkey, dari kedua indikator diatas, benernya kedua kelompok sama-sama mengarah pada metode/cara efisien dan secepat mungkin untuk mendapatkan ato mengambil barang dagangannya dari tempat penyimpanan/gudang, ketika mereka bertransaksi kesehariannya. Dalam bahasa pemrograman komputer disebut sebagai data access. Dimana data digital yang disimpan pada tabel database di analogikan sebagai item barang yang disimpan pada rak-rak toko.
Seberapa cepat data komputer diakses juga akan tergantung bagaimana 'menata'-nya dalam 'rak-rak' tabel database. Kerapian penyimpanan barang di rak toko berdasarkan nama maupun fungsinya akan mempunyai efek yang sama dengan pengurutan indeks (index shorting) pada database komputer.
Dah kita liat kemiripan antara dua jenis penyimpanan, fisik dan virtual, di atas. Itulah kenapa sebuah software aplikasi bisnis harus 'sedekat' mungkin dengan lapangan dengan segala kondisi yang bisa berbeda meskipun bergerak dalam bisnis yang sama.
![]() | Contact Me! |