Kalo baca rentetan kata diatas tu yg kebayang dipikiran adalah operator yg duduk di meja lobby dgn komputer di depannya dan bertugas untuk memasukkan data, gak tau tu data pelanggan, data penjualan, setoran keluar masuk kas, biaya operasional, reservasi kamar, tiket pesawat, dll, dll...
Dan jujur, banyak orang yg memandang sebelah (klo gak malah stengah...) mata terhadap andil/peran profesi ini, bahkan oleh level direktur ato owner skalipun.
Dan jujur, banyak orang yg memandang sebelah (klo gak malah stengah...) mata terhadap andil/peran profesi ini, bahkan oleh level direktur ato owner skalipun.
Mengapa?
Karena sbagian besar pemilik usaha sering kali mengukur/mengartikan profit selalu identik dengan uang, besaran nominal yg dihasilkan.
Contoh satu, divisi marketing menempati posisi pertama sebagai mesin pencetak uang dalam suatu perusahaan, karena dianggap merekalah yg secara aktif menjual fisik produk langsung kepada customer dan membawa pulang nominal hasil penjualan baik itu kontan atau kredit yg akan dicatat sebagai penambahan kas maupun piutang penjualan perusahaan.
Contoh dua, dlvisi finance adalah brankas perusahaan, tempat penampungan dan keluar masuknya uang, pengumpul omzet, pemenuh kebutuhan operasional, penambah aset, pahlawan gaji dan pinjaman yg selalu ditunggu karyawan, dan lain-lain, yg sekali lagi semua berhubungan dg rupiah.
Itu tadi adalah contoh beberapa divisi yg mendapatkan high priority di operasional perusahaan disamping banyak posisi-posisi strategis penentu kebijaksanaan lainnya.
Sementara admin...?!
Owkey, kita brhenti sejenak membicarakan sepak terjang hi level divisions dan melirik bentar ke posisi mungil yg 'jarang dianggap' keberadaannya ini.
Karena sbagian besar pemilik usaha sering kali mengukur/mengartikan profit selalu identik dengan uang, besaran nominal yg dihasilkan.
Contoh satu, divisi marketing menempati posisi pertama sebagai mesin pencetak uang dalam suatu perusahaan, karena dianggap merekalah yg secara aktif menjual fisik produk langsung kepada customer dan membawa pulang nominal hasil penjualan baik itu kontan atau kredit yg akan dicatat sebagai penambahan kas maupun piutang penjualan perusahaan.
Contoh dua, dlvisi finance adalah brankas perusahaan, tempat penampungan dan keluar masuknya uang, pengumpul omzet, pemenuh kebutuhan operasional, penambah aset, pahlawan gaji dan pinjaman yg selalu ditunggu karyawan, dan lain-lain, yg sekali lagi semua berhubungan dg rupiah.
Itu tadi adalah contoh beberapa divisi yg mendapatkan high priority di operasional perusahaan disamping banyak posisi-posisi strategis penentu kebijaksanaan lainnya.
Sementara admin...?!
Owkey, kita brhenti sejenak membicarakan sepak terjang hi level divisions dan melirik bentar ke posisi mungil yg 'jarang dianggap' keberadaannya ini.
Sebagai ilustrasi, dalam salah satu proyek komputerisasi sistem administrasi penjualan factory product, ada beberapa admin marketing yg bertanggung jawab menginput data tidak kurang dari 500 lembar nota dengan variasi 5-7 item produk per nota setiap harinya !
Itupun harus diselesaikan dalam waktu gak lebih dari 2 jam di ujung hari, klo gak pingin pulang malam/over time karena harus nunggu para sales datang membawa pulang hasil penjualan hari itu.
Dalam suatu sistem informasi komputer posisi admin merupakan pintu gerbang pertama masuknya data yg akan diolah menjadi informasï bermanfaat dan akan digunakan oleh level-level diatasnya, yang pada akhirnya akan dipakai sebagai penentu arah kebijaksanaan yang akan diambil oleh level manajerial dan pada ujungnya juga akan menentukan nasib perusahaan itu sendiri.
Klo mo minjem frase favorit Oom Loney Hermawan, "garbage in garbage out", yg klo dalam konteks komputer kira-kira maksudnya adalah sebuah komputer dg aplikasi super canggih yg ada didalamnya hanyalah alat yg akan menelan data apapun yg diinput kepadanya tanpa menanyakan keabsahan atau darimana data itu berasal.
Kebayang gak, misalnya akibat kelelahan yg sangat dan stress yg harus dihadapi, si admin tadi salah input data yg seharusnya 5 botol parfum 125ml, menjadi 6 botol parfum 175ml...?
Akibatnya..?
Bagian gudang bakal kelabakan stok opname karena 'merasa kehilangan' barang, finance bakal mencak-mencak karena setoran dan laporan pemasukan 'terhambat' padahal besok pagi harus bikin laporan posisi kas karena akan ada petugas pajak datang...?! Lha kalo laporannya gak bener, implikasinya perusahaan bakal bermasalah karena dianggap ngemplang pajak pemerintah...?!
Blum lagi divisi marketing telat ikut tender besar keesokan harinya gara-gara gak bisa dapat informasi stok fisik produk yg seharusnya real time...?!
Nah lu... runyam gak tuh...?!
Masih berpikiran 'emang siape elu...?!' pada seorang admin...?!
Think again !
Sementara bagi seorang computer system developer, user ato admin adalah merupakan client pertama sebelum si pemilik usaha sendiri, karena dari seorang adminlah mengalir aliran informasi mentah dari lapangan, diinput ke komputer dan diolah by system yang akhirnya tercetak dan sampai ke meja direksi/owner. Bahkan seorang direksi/owner sebenarnya gak peduli gimana caranya asal dia bisa ‘membaca kondisi lapangan’ operasional bisnisnya melalui selembar laporan harian dari tangan sang admin.
Ketika sorang admin merasa familiar menggunakan sebuah aplikasi administrasi komputer baru yang user friendly, selanjutnya dia akan merasa mudah, aman dan nyaman menggunakannya, pada akhirnya akan mempercayakan sepenuhnya pengolahan data hariannya ke system yang dia input.
Dan ketika sore hari, seorang direksi melakukan sidak ke ruang admin dan bertanya, “Bagaimana hasil penjualan hari ini?”, si admin-pun akan menjawab, “Omzetnya makin hari makin naik Pak, laporan nya sudah saya print di meja Bapak. Sekarang saya boleh pulang tepat waktu ya Pak...?!”, sambil ngeloyor pulang...
Itupun harus diselesaikan dalam waktu gak lebih dari 2 jam di ujung hari, klo gak pingin pulang malam/over time karena harus nunggu para sales datang membawa pulang hasil penjualan hari itu.
Dalam suatu sistem informasi komputer posisi admin merupakan pintu gerbang pertama masuknya data yg akan diolah menjadi informasï bermanfaat dan akan digunakan oleh level-level diatasnya, yang pada akhirnya akan dipakai sebagai penentu arah kebijaksanaan yang akan diambil oleh level manajerial dan pada ujungnya juga akan menentukan nasib perusahaan itu sendiri.
Klo mo minjem frase favorit Oom Loney Hermawan, "garbage in garbage out", yg klo dalam konteks komputer kira-kira maksudnya adalah sebuah komputer dg aplikasi super canggih yg ada didalamnya hanyalah alat yg akan menelan data apapun yg diinput kepadanya tanpa menanyakan keabsahan atau darimana data itu berasal.
Kebayang gak, misalnya akibat kelelahan yg sangat dan stress yg harus dihadapi, si admin tadi salah input data yg seharusnya 5 botol parfum 125ml, menjadi 6 botol parfum 175ml...?
Akibatnya..?
Bagian gudang bakal kelabakan stok opname karena 'merasa kehilangan' barang, finance bakal mencak-mencak karena setoran dan laporan pemasukan 'terhambat' padahal besok pagi harus bikin laporan posisi kas karena akan ada petugas pajak datang...?! Lha kalo laporannya gak bener, implikasinya perusahaan bakal bermasalah karena dianggap ngemplang pajak pemerintah...?!
Blum lagi divisi marketing telat ikut tender besar keesokan harinya gara-gara gak bisa dapat informasi stok fisik produk yg seharusnya real time...?!
Nah lu... runyam gak tuh...?!
Masih berpikiran 'emang siape elu...?!' pada seorang admin...?!
Think again !
Sementara bagi seorang computer system developer, user ato admin adalah merupakan client pertama sebelum si pemilik usaha sendiri, karena dari seorang adminlah mengalir aliran informasi mentah dari lapangan, diinput ke komputer dan diolah by system yang akhirnya tercetak dan sampai ke meja direksi/owner. Bahkan seorang direksi/owner sebenarnya gak peduli gimana caranya asal dia bisa ‘membaca kondisi lapangan’ operasional bisnisnya melalui selembar laporan harian dari tangan sang admin.
Ketika sorang admin merasa familiar menggunakan sebuah aplikasi administrasi komputer baru yang user friendly, selanjutnya dia akan merasa mudah, aman dan nyaman menggunakannya, pada akhirnya akan mempercayakan sepenuhnya pengolahan data hariannya ke system yang dia input.
Dan ketika sore hari, seorang direksi melakukan sidak ke ruang admin dan bertanya, “Bagaimana hasil penjualan hari ini?”, si admin-pun akan menjawab, “Omzetnya makin hari makin naik Pak, laporan nya sudah saya print di meja Bapak. Sekarang saya boleh pulang tepat waktu ya Pak...?!”, sambil ngeloyor pulang...
Contact Me! |